BANDUNG-
koran5news.com,- Setelah memperoleh
dukungan Bank Dunia dan LKPP, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperoleh
kepercayaan untuk memaparkan perkembangan Kontrak Terbuka dengan tema Advancing
Open Contracting in Bandung City di forum Internasional.
Forum tersebut yaitu 3rd ASEAN Public Procurement
Knowledge Exchange (APPKE) yang digelar di Bali, Rabu-Kamis
(24-25/10/2018). Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana
memaparkan ke sejumlah perwakilan negara ASEAN yang hadir.
Open Contracting in Bandung City, merupakan pengembangan dari
Bandung Integrated Resource Management System (BIRMS) yang merupakan hasil
kerjasama antara Word Bank, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) dan Lemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
"Kota Bandung adalah proyek percontohan Bank Dunia. Kota
Bandung mungkin satu-satunya di negara Asia Tenggara," kata Yana usai
pemaparan.
Yana mengatakan, melalui layanan Open Contracting (OC) hampir
semua pengadaan di Kota Bandung dilakukan secara online. Mulai dari
perencanaan, tender, kontrak hingga pelaksanaannya bisa terpantau secara
terbuka.
"Melalui layanan ini, sangat banyak efisiensi yang terjadi.
Jika ini terus dilaksanakan secara konsisten, maka seluruh proses tender di
Kota Bandung akan semakin terbuka," kata Yana.
Yana mengatakan, adanya portal tersebut dapat memudahkan
masyarakat dalam mengontrol kinerja Pemkot Bandung dan menghindari adanya
tindakan pidana Korupsi di Pemerintah Kota Bandung.
Ia menegaskan, sumber daya manusia di Pemkot Bandung sangat bisa
untuk melaksanakan hal tersebut. Karena seluruh stakeholder yang ada di Kota
Bandung telah memiliki pemahaman yang sama.
Sementara itu, Kepala Bagian layanan pengadaan, Dharmawan
mengatakan, melalui data terbuka (Open Data) dan data analitik ini bisa
menetapkan Key Performance Indicator atau indikator utama setiap PBJ proyek di
Kota Bandung. Dengan demikian, pimpinan bisa memantau secara langsung seluruh
proses pengadaan barang dan jasa.
"Pimpinan bisa mengambil keputusan melalui proses
monitoring dan evaluasi," katanya.
Perlu diketahui, Pemkot Bandung telah melaksanakan proses
pengadaan barang dan jasa secara online atau dalam jaringan (daring) sejak
tahun 2013 oleh Unit Layanan Pengadaan yang saat ini bernama Bagian Layanan
Pengadaan (Balap). Cara tersebut dinilai sangat efisien dan efektif dalam
pelaksanaan pengadaan yang akuntabel dan transparan.
Secara simultan, Balap terus meningkatkan performa kinerja
melalui berbagai cara, terutama dengan pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
Balap terus meningkatkan aplikasi Bandung Integrated Resources Management
System (BIRMS) yang memfasilitasi pengadaan barang jasa dengan Pengadaan
Langsung. Tahun ini, BIRMS ditingkatkan kapasitasnya dengan OC, bekerja sama
dengan Bank Dunia dan LKPP menjadi New BIRMS.(Red)