koran5news.com, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
menerima bantuan dua unit alat pendeteksi kebocoran saluran air minum dari
Pemerintah Hamamatsu Jepang. Kedua alat tersebut yaitu Lear Locating Correlator
dan Acoustic Lear Detector.
Selanjutnya, kedua alat tersebut
akan dimanfaatkan oleh PDAM Tirtawening untuk meningkatkan pelayanannya kepada
pelanggan.
Dua alat tersebut diberikan saat
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menerima kunjungan Pemerintah Kota Hamamatsu
Jepang di Pendopo Jalan Dalem Kaum, Rabu (17/7/2019). Kunjungan ini merupakan
lanjutan atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) di Kota
Hamamatsu Jepang pada 26 juni 2019 lalu.
Sebelumnya, PDAM Tirtaweing telah
mengirimkan mengirimkan karyawannya untuk belajar di Hamamatsu beberapa waktu
lalu, untuk mengikuti pelatihan selama kerjasama Bantuan Teknologi Pencegahan
Kebocoran Air. sebanyak 6 Orang peserta Pelatihan, pelatihan dilaksanakan
sebanyak 2 kali di Jepang pada bulan September 2017 dan bulan November 2018,
sisanya dilaksanakan di Bandung
Atas kunjungan kali ini, Wali Kota
Bandung, Oded M. Danial berterima kasih atas kerja sama yang telah
terjalin.
Menurutnya, dengan adanya pengiriman
tenaga SDM dari PDAM Tirtawening ke Jepang dalam rangka program pelatihan
pencegahan kebocoran air minum, sangat membantu meningkatkan kemampuan SDM Kota
Bandung. Khususnya dalam mengelola sistem perpipaan sehingga dapat
meminimalisir tigkat kebocoran.
“Kerja sama antara Pemkot Bandung
dengan Pemkot Hamamatsu khususnya di bidang penataan pembangunan PDAM. Bidang
lingkungan merupakan salah satu fokus Pemkot Bandung. Memang di dalamnya ada
kerja sama tentang mengatasi kebocoran air,” kata Oded.
Sementara itu, Dirut PDAM
Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi menyampaikan, kerja sama tersebut
merupakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Jadi teman-teman kita dilatih
secara teori maupun praktik bagaimana mengandalikan pelayanan air. Dibuktikan
dengan tim ahli yaitu pilot project yang asalnya kehilangan air 80 persen,
sekarang ini menjadi 13 persen,” katanya.
Sonny mengatakan, Pemkot Hamamatsu
memberikan alat pendeteksi kebocoran sebanyak 2 unit yaitu Lear Locating
Correlator dan Acoustic Lear Detector.
“Selain itu, mereka membantu membuat
SOP bagaimana cara mengendalikan dan mendokumentasikan. Tahap selanjutnya kami
harap bisa mengintegrasikan dengan teknologi informasi, ini bisa terwujud
sehingga teman-teman bisa belajar dengan berbasis teknologi,” ujarnya.
Sedangkan Pimpinan Delegasi
Hamamatsu Jepang, Kenji Terada berharap kerja sama tersebut bisa terus
berlanjut. Dengan manajemen yang baik, ia harap diplomasi dengan bidang lingkungan
tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Mudah-mudahan ilmu yang diberikan
bisa diterapkan oleh karyawan PDAM di Kota Bandung dan manajemen untuk
pelayanan air yang maksimal,” ujarnya. (Sandy H)